Welcome to My Blog



Do’a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan).Di sisinya ada malaikat yang bertugas.Setiap kali dia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya,malaikat tersebut berkata : "Aamiin, dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya." [HR. Muslim 2733] Dengan mendo'akan kebaikan untuk saya,Insyaa Allah Anda akan mendapat kebaikan yang sama.

Rabu, 07 September 2011

Perbuatan Mubadzir

Perbuatan Mubadzir Dalam Menyambut Idul Fitri
Ramadhan dan Idul Fitri 1432 H telah berlalu. Ada banyak macam ragam perilaku orang  dalam menyambut kedua peristiwa itu. Mulai dari perilaku yang baik dan bermanfaat serta sesuai dengan tuntunan agama hingga perbuatan yang mubadzir, tidak bermanfaat, dan mengganggu ketenangan serta  bertentangan tuntunan agama Islam.
Salah satu perbuatan yang mubadzir, tidak bermanfaat, mengganggu ketenangan dan bertentangan dengan tuntunan agama Islam adalah kebiasaan membakar petasan/mercon, menyalakan kembang api dan bedil karbit selama bulan Ramadhan terlebih lagi ketika  malam takbiran menyambut Idul Fitri. Perilaku ini  terus terjadi dan turun - temurun dari generasi ke generasi. Sikap terlalu permisif (serba membolehkan/membiarkan) yang ada pada diri sebagian besar masyarakat kita, menjadikan perilaku ini seolah - olah perilaku yang “dibenarkan” Terlebih lagi kalau yang melakukannya anak - anak, para orang tua yang terlalu permisif akan berujar: “Tidak apa-apa. Wajar. Namanya juga kan anak - anak.” Ucapan/sikap semacam itulah yang secara tidak langsung membenarkan perilaku mubadzir/boros yang jelas - jelas bertentangan dengan ajaran agama Islam itu terus hidup. Anak - anak yang tidak ditegur/diperingatkan oleh orang tuanya ketika membakar petasan/kembang api dan sejenisnya kemungkinan besar pada saat dia menjadi orang tua kelak akan membiarkan anak - anaknya untuk melakukan hal serupa. Pada kenyataannya tidak hanya anak - anak yang melakukan perbuatan mubadzir/pemborosan itu akan tetapi tidak sedikit pula orang dewasa yang melakukannya. Padahal semua perbuatan mubadzir/boros  adalah perbuatan syetan. Sebagaimana al-Qur’an menyatakan:
http://www.dudung.net/images/quran/17/17_27.pnghttp://www.dudung.net/images/quran/17/17_27.png





(Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya: Al-Israa’: 27)

Seloroh saya (maaf kalau salah): Orang - orang yang menyambut Idul Fitri dengan petasan/mercon, kembang api, bedil karbit dan sejenisnya serta dengan perbuatan lainnya yang tidak bermanfaat, sesungguhnya bukan menyambut Idul Fitri (kembali kepada kesucian) akan tetapi ibarat menyambut kembali bebasnya syetan yang dibelenggu selama Ramadhan. Tak terasa mereka telah menjadi ihwanus syaithon.

Sungguh sangat disayangkan rizki yang diberikan Allah justeru dipakai untuk melakukan perbuatan yang ingkar kepada Allah.

Kalau dihitung-hitung uang yang digunakan oleh mereka para pemboros itu tidak sedikit. Seandainya ada sejuta orang di seluruh Indonesia yang pada malam takbiran masing - masing menghabiskan Rp. 5000 untuk membeli mercon/petasan, kembang api, bedil karbit dan sejenisnya, maka jumlah uang (rizki dari Allah) yang terbuang sia-sia adalah                        Rp. 5000.000.000,00 alias lima milliar rupiah. Masya Allah! Belum terhitung uang yang dihabiskan selama bulan Ramadhan sebelum malam takbiran.
Selain pemborosan semua perbuatan itu (membakar petasan/mercon, kembang api, bedil karbit dan sejenisnya), juga mengganggu ketenangan bahkan bisa berbahaya baik bagi si pelakunya sendiri maupun bagi orang lain. Di Jakarta ada kebakaran gedung yang diduga akibat percikan api dari kembang api yang menyambar bahan yang mudah terbakar. Tidak jarang orang berkelahi akibat petasan. Bagi orang yang kagetan bunyi petasan juga dapat mengagetkan dan mungkin membuatnya pingsan.

Sungguh ironi, ketika sebagian besar orang mengumandangkan takbir, tasbih dan tahmid di masjid - masjid menyambut hari kemenangan sementara sebagian kecil yang lain berhura-hura menghamburkan rizki dengan membakar petasan/mercon, kembang api, bedil karbit dan lainnya untuk menyambut hari pembebasan syetan yang dibelenggu selama Ramadhan.

Sudah saatnya kita berbuat, jangan biarkan mereka menjadi ihwanu syaithon. Mari kita nasehati dan menegur  mereka seraya berdo’a mudah - mudahan Allah memberikan taufik dan hidayah_Nya kepada mereka. Mereka adalah saudara-saudara kita yang sedang memerlukan pencerahan. Mari kita yakinkan mereka bahwa membakar petasan/mercon, membakar kembang api, menyalakan bedil karbit adalah perbuatan yang sama sekali tidak ada manfaatnya sebaliknya menyebabkan banyak mudharat. Mari kita didik anak - anak kita untuk tidak mencintai perbuatan yang sia - sia/mubadzir/pemborosan.

Allahu “alam! Selamat Idul Fitri 1432H.